Selasa, 24 Januari 2012

KARAKTERISTIK KUALITAS AIR


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap hari, kita selalu membutuhkan air. Untuk makan, minum, memasak, mencuci, dll. Karena itu yang kita konsumsi harus mempunyai standart 3B (tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun).
Akan tetapi, terkadang atau mungkin sering menemukan air yang keruh, berbabu, dan terkadang pula tercampur dengan bahan-bahan berlogam, plastik, zat kimia, ataupun organik. Dan setiap kali akhir muara air selalu berakhir ke sungai. Dan inilah yang membuat air tercemar.

Kenapa? Karena orang-orang pedesaan, atau pinggiran kota, menggunakan air sungai karena hemat air. Dan karena air sungai tercemar, sehingga timbulah penyakit dimana-dimana. Hampir semua makhluk hidup di darat terkena akibatnya, tapi bagi makhluk hidup di air, bisa mati.
Sebuah organisasi PBB, WHO (World Health Organization) menyatakan pada judul The Best of All Things is Water (Semua Yang Terbaik Adalah Air) menunjukkan bahwa air sangatlah penting bagi seluruh kehidupan dan selalu dipandang sebagai barang yang sangat berharga bagi seluruh makhluk hidup di bumi, sehingga perlu dijaga, dilindungi, dan dilertarikan. Karena itu, kualitas air yang kita gunakan sangat penting untuk diperhatikan. Dan karena itu semua, air memiliki standart kesehatan.
Selain itu, kuantitas unsur-unsur (Ca, Cl, Hg, Cn, Cr, dll) yang terkandung dalam air sangatlah perlu diperhatikan, misal: air untuk minum. Maka unsur-unsur yang terkandung dalam air, harus diperhatikan standart-nya. Tapi, apabila melebihi/kurang dari standar. Maka bisa merugikan kesehatan.
 B. TUJUAN
a. Agar para mahasiswa mengetahui apa itu  air.
b. Agar para mahasiswa lebih dapat memahami penyebab terjadinya pencemaran air.
c. Agar dapat mengetahui akibat yang ditimbulkan dari adanya air yang berpolutan.
d. Dapat mengetahui dimana saja air dapat tercemar.
e. Dapat membedakan mana air yang bersih dengan air yang kotor(sudah tercemar)
f. Dapat mengetahui kandungan air yang terpolusi
g. Dapat lebih berhati-hati dalam penggunaan air.

C. MANFAAT

Diharapkan agar para mahasiswa dapat mengerti sekaligus memahami tentang air. Sehingga para siswa dapat memilah mana air bersih dan air kotor yang tercemar sekaligus mengatasi dan mencegah saat terjadi polusi udara disekitar kita.

 

   BAB II

PEMBAHASAN


A.    KARAKTERISTIK AIR

Air di alam = H2O + X
X berupa:
a. Faktor non biologis (organik, anorganik).
b. Faktor biologis (mikroba, protozoa, hewan kecil).
Besarnya X dapat menunjukkan tingkat pencemaran air perlu analisa untuk menentukan karakter air.


1.      Karakter fisik:
·         Temperatur/suhu berpengaruh terhadap reaksi kimia, reduksi kelarutan gas.
·         Rasa dan bau diakibatkan oleh senyawa-senyawa lain dalam air seperti gas H2S ,  NH3, senyawa fenol, dll.
·         Warna : air yang murni tidak berwarna, bening dan jernih, adanya warna pada air menunjukkan adanya senyawa lain yang masuk ke dalam air
·         Turbiditas/kekeruhan karena adanya bahan dalam bentuk koloid dari partikel yang kecil, dan atau adanya pertumbuhan mikroorganisma.
·         Solid disebabkan oleh senyawa organik maupun anorganik dalam bentuk suspensi (larut). Jumlah total kandungan bahan terlarut = TDS (Total dissolve solid), sedangkan bahan yang tidak terlarut (terpisah dengan filtrasi atau sentrifugasi) = Suspended Solid (SS).

2. Karakteristik kimia:
·         pH, konsentrasi H+
·         potensial oksidasi-reduksi
·         alkalinitas
·         asiditas
·         kesadahan
·         dissolved Oxygen(DO)
·         oxygen Demand (BOD)
·         nitrogen (organik, anorganik)
·         pospat
·         klorida.


3. Karakteristik Biologi:

Organisme yang ditemukan dalam perairan: bakteri, virus,algae, jamur, mikroinvertebrata (protozoa, serangga, cacing, dll). Karakteristik biologi ditentukan dengan parameter yang disebut indeks biotik. Indeks ini menunjukkan ada tidaknya organisme. Indeks Biotik = 2(n Klas 1)+ n Klas 2 n = banyaknya species Klas 1 = Organisme klas 1, toleran pada polusi organik yang tidak besar. Klas 2 = Organisme klas 2, toleran pada polusi organik, tetapi tidak dalam kondisi anaerob.
Indeks yang lain Indeks penyebaran
Indeks Penyebaran/D
D= n1/n2log n1/n2
Keterangan : n1 = banyaknya individu per taxon
n2 = banyaknya (jumlah) total taxon dalam sampel
Penentuan kualitas air dapat pula diukur berdasarkan Indeks pencemar Biologis (IPB) atau Biologis Indices of Pollution (BIP).
IPB =___A___x100
             A+B
A = kelompok mikroba berklorofil
 B = kelompok mikroba tanpa klorofil
Nilai IPB :
0-8 : air bersih/jernih
9-20 : air tercemar
  21-60 : air tercemar
 61-100 : air tercemar berat
Penentuan kehadiran organisme di dalam air berdasarkan kebutuhannya (sebagai bahan baku untuk industri, rumah tangga, rekreasi dan olahraga) dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya jenis organisma yang berbahaya sebagai penyebab penyakit (patogen), penghasil racun (toksin), penyebab pencemaran air, timbul rasa dan bau yang tidak sedap atau perubahan sifat fisik dan kemis air.

B.  SYARAT AIR UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA TERUTAMA AIR MINUM MENURUT KETENTUAN WHO HARUS MEMENUHI :
  1. Persayaratan fisis : bersih, jernih,, tidak berbau, tidak berasa dan sejuk.
  2. Persyaratan kimia : tidak mengandung senyawa beracun, senyawa atau materi yang membahayakan kesehatan.
  3. Persyaratan mikrobiologi : tidak mengandung kelompok mikroba pathogen (Salmonella Shigella,Clostridium)penyebab disentri, kholera, dan tifus, serta kelompok mikroba pencemar (bakteri coliform).

Berdasarkan kehadiran bakteri coli pada air minum, WHO membagi kualitas air menjadi 4 kelas :
  1. Kelas utama sangat memuaskan : sama sekali tidak mengandung bakteri coli.
  2. Kelas dua memuaskan : terdapat 1-2 sel bakteri coli/100 ml.
  3. Kelas tiga diragukan : mengandung 3 - 10 sel bakteri coli/100 ml.
  4. Kelas empat jelek/kotor : terdapat lebih dari 10 bakteri coli/100 ml.

Di dalam air yang dianggap bersih terdapat sekumpulan mikroba yang bekerja:
  1. Kelompok bakteri besi : mengoksidasi senyawa ferro menjadi ferri (Fe2+ Fe3+ ) misal : Crenothrix; Gallionella; Sphaerotilus.
  2. Bakteri sulfur mereduksi senyawa sulfat menjadi H2S (SO4,H2S) Kehadiran bakteri besi dan sulfur akan menimbulkan bau yang tidaksedap, perubahan warna perairan, dan berlendir atau terbentuk filamenkarena pembentukan koloni.
  3. Mikroalgae menimbulkan bau amis, dan blooming.

Pada air kotor (tercemar) mengandung semua kelompok mikroba pada air bersih:

  1. Kelompok bakteri patogen dan penghasil racun : Salmonella, Shigella,Vibrio, Clostridium, Pseudomonas.
  2. Kelompok bakteri pencemar : bakteri coli.
  3. Kelompok bakteri pengurai : sebagai dekomposer senyawa-senyawa organik dalam air termasuk korosi dan degradasi.

Penyebaran penyakit pelalui air antara lain karna pengotoran oleh manusia, hewan, dan sumber lain,adanya vektor penyakit karena air.

C.    PENGOLAHAN AIR

Ditinjau dari perlu tidaknya pengolahan, air dibedakan dalam 4 macam yaitu:
Ø   Air yang sama sekali tidak perlu diolah air dapat langsung diminum.
Ø   Air yang hanya memerlukan penambahan desinfektan saja air dalam tanah atau permukaan yang diperkirakan hampir tidak terkontaminasi jumlah E. Coli tidak lebih dari 50 sel/ 100ml.
Ø   Air yang membutuhkan penyarinagn pasir cepat atau alat penyaring lain yang sejenis, kemudian dilanjutkan dengan klorininasi secara tetap air mengandung E. Coli > 5000 sel/100ml<20000 sel/100ml.
Ø   Air yang sangat tercemar (sama sekali tidak sehat), sehingga perlu pengolahan yang sangat khusus jumlah E. Coli > 250000/100ml.

1.      Macam-macam Pengolahan Air:
Ø  Pengolahan secara alamiahdalam bentuk penyimpanan atau pengendapan secara alami.
Ø  Pengolahan air dengan menyaring, Penyaringan pasir lambat (slow sand filter) berdasarkan gravitasi.Penyaringan pasir cepat (rapid sand filter) perlu tekanan, memerlukan perlakuan sebelumnya: menambah koagulan atau sedimentasi.
Ø  Pengolahan air dengan menambah zat kimia yang bertujuan:
 a. Mempercepat koagulasi.
     b. Membunuh dari mikroorganisme yang merugikan (patogen, penghasil racun, dll).

2.      Proses Pengolahan Air Untuk Kepentingan Umum:
Ø  Air sungai dialirkan atau dipompa. Tempar pengambilan air disebut intake. Air lalu diendapkan pada parit-parit yang lebar dan panjang.
Ø  Kemudian air dialirkan ke instalasi penyaringan.
Ø  Air diendapkan di bak pertama.
Ø  Kemudian air dialirkan melauli tempat pembubuhan zat kimia koagulan (aluminium sullfat atau tawas (Al2(SO4)3 dan larutan kapur (CaCO3).
Ø  Agar koagulan dapat bercampur dengan sempurna dilakukan dengan cara sebagai berikut:
·                     Menerjunkan air
·                     Mengalirkan air melaului parit yang berkelok-kelok mixing device.
Jika air telah bercampur dengan baik, maka akan timbul kepingan yang lebih besar. Selanjutnya untuk memberikan kesempatan pengendapan, air dialirkan ke
dalam bak pengendapan kedua dortumund tank atau ascelerator. Terjadi
pemisahan kotoran dengan air.
·         Air yang sudah bersih dialirkan melalui saringan pasir cepat.
·         Untuk membunuh bakteri, air dialirkan ke sebuah klorinator dan dibubuhi klorin 0,1-0,2 ppm.
·         Kemudian air ditampung ke dalam bak penampung air bersih dan siap didistribusikan.
Air merupakan komponen esensial bagi kehidupan jasad hidup. Akan tetapi dapat juga merupakan suatu substansia yang membawa malapetaka, karena air dapat membawa mikroorganisme patogen dan zat-zat kimia yang bersifat racun (Tarigan, 1988). Menurut Dwidjoseputro (1989), air tanah mangandung zat-zat anorganik maupun zat-zat organic yang merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme (kehidupan mikroorganisme).
Mikroorganisme yang autotrof merupakan penghuni pertama dalam air yang mangandung zat-zat anorganik. Sel-sel yang mati merupakan bahan organic yang memungkinkan kehidupan mikroorganisme yang heterotrof. Temperatur juga ikut menentukan populasi mikroorganisme di dalam air. Pada temperature sekitar 30oC merupakan temperatur yang baik bagi kehidupan bakteri pathogen yang berasal dari hewan maupun manusia. Sinar matahari (terutama sinar ultraviolet) memang dapat mematikan bakteri, akan tetapi daya tembus sinar ultraviolet ke dalam air tidak maksimal.
Air yang berarus deras kurang baik bagi kehidupan bakteri. Hal ini berkaitan dengan tidak maksimalnya perkembangbiakan bakteri, karena kebanyakan bakteri memerlukan media/substrat yang tenang untuk perkembangbiakannya (Dwijoseputro, 1989)

Beberapa contoh bakteri air bersih:
  • Chrysococcus rufescens
  • Dinobryon sp
  • Cocconeis placentala
  • Melosira islandica
  • Entophysalis lemaniae
  • Rhodomonas lacustris
  • Cyclotella ocellata
Air sumur pada umumnya lebih bersih daripada air permukaan, karena air yang merembes ke dalam tanah itu telah difiltrasi (disaring) oleh lapisan tanah yang dilewatinya, namun kebersihan air secara kasat mata belum tentu mengindikasikan terbebasnya air tersebut dari kontaminasi bakteri, kebersihan dan kontaminasi bakteri pada air sumur sangat berkaitan erat dengan lingkungan sekitar sumur (Nurdin, 2007).
Temperature yang optimum sepanjang tahun di Indonesia ini menyebabkan air di alam terbuka selalu mengandung mikroorganisme
Kandungan mikroorganisme dalam air alami sangat berbeda tergantung pada lokasi dan waktu. Apabila air merembes dan meresap mealalui tanah akan membawa sebagaian mikroorganisme bagian tanah yang lebih dalam. Air tanah pada umumnya paling sedikit mengandung mikroorganisme dan air tanah yang terdapat pada bagian yang dalam sekali hampir tidak mengandung mikroorganisme. Sebaliknya air permukaan sering banyak mengandung mikroorganisme yang berasal dari tanah dan dari organisme yang terdapat di danau-danau dan sungai-sungai. Kehadiran mikroba di dalam air akan mendatangkan keuntungan dan kerugian (Dwijoseputro, 1989).
Mikroorganisme patogen dalam air dapat masuk ke dalam tubuh dengan perantaraan air minum atau infeksi pada luka yang terbuka. Mikroorganism ini umumnya tumbuh dengan baik di dalam saluran pencernaan keluar bersama feses, bakteri ini disebut bakteri coliform (Tarigan, 1988). Adanya hubungan antara tinja dengan coliform,maka bakteri ini dijadikan indikator alami kehadiran materi fekal. Artinya, jika pada suatu substrat atau benda didapatkan bakteri ini maka langsung ataupun tidak langsung substrat atau benda tersebut sudah dikenal atau dicemari oleh materi fekal. Selain itu dijelaskan pula bahwa ada kesamaan sifat dan kehidupan antara bakteri coliform dengan bakteri lain penyebab penyakit perut, tifus, paratifus, disentri dan kolera. Oleh karena itu kehadiran bakteri coliform dalam jumlah tertentu didalam sutau substrat ataupun benda, misalnya air dan bahan makanan sudah merupakan indikator kehadiran bakteri penyakit lainnya.
Beberapa macam mikroorganisme patogen yang mengkontaminasi air, antara lain:
a)      Salmonella typhi, adalah bakteri gram negatif berbentuk batang, tidak membentuk spora namun bersifat patogen, baik pada manusia ataupun hewan. Dapat menyebabkan demam typhoid (typoid fever). Sebenarnya penyakit demam typoid dapat dipindahkan dengan perantara makanan yang terkontaminasi dan dengan kontak langsung dengan si penderita. Namun yang paling umum sebagai fakta penyebab adalah air. Air dapat terkontaminasi oleh bakteri ini karena kesalahan metode pemurnian air atau kontaminasi silang (Cros contaminant) antara pipa air dengan saluran air limbah (Tarigan, 1988).
b)      Clostridium prefringens adalah bakteri gram positif pembentuk spora yang sering ditemukan dalam usus manusia, tetapi kadang-kadang juga ditemukan di luar usus manusia (tanah, debu, lingkungan dan sebagainya)(Dewanti, Tanpa tahun).
c)      Escherichia coli adalah bakteri gram negatif berbentuk batang yang tidak membentuk spora dan merupakan flora normal di dalam usus. E.coli termasuk bakteri komensal yang umumnya bukan patogen penyebab penyakit namun bilamana jummlahnya melampaui normal maka dapat pula menyebabkan penyakit (Dewanti, Tanpa tahun). E. Coli merupakan salah satu bakteri coliform.
d)     Leptospira merupakan bakteri berbentuk spiral dan lentur yang merupakan penyebab penyakit leptosporosis. Penyakit ini merupakan penyakit zoonosis atau penyakit hewan yang bisa berpindah ke manusia. Pada umumnya penyebaran bakteri ini adalah pada saat banjir.(Anonim, Tanpa tahun).
e)      Shigella dysentriae adalah basil gram negatif, tidak bergerak. Bakteri ini menyebabkan penyakit disentri (mejan). Spesies lain seperti S. Sonnei dan S. Paradysentriae juga menyebabkan penyakit disentri (Dwijoseputro, 1976).
f)       Vibrio comma adalah bakteri yang berbentuk agak melengkung, gram negatif dan monotrik. Bakteri ini menyebabkan penyakit kolera yang endemis di indonesia dan sewaktu-waktu berjangkit serta memakan banyak korban (Dwijoseputro,1976).

                  Permukaan air yang kelihatannya jernih dan bersih, belum tentu air tersebut bebas dari kontaminan. Bisa saja air ini terkontaminasi oleh mikroorganisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Mikroorganisme kontaminan tersebut dapat dideteksi dengan menggunakan metode-metode laboratorium.

D.    PENGERTIAN TENTANG POLUSI AIR

Kita hidup dizaman seba canggih dengan kemajuan ilmu serta teknologi. Akan tetapi, dampak negative yang dihasilkan sangatlah besar, yaitu polusi yangmana merupakan peristiwa masuknya zat, nergi, unsur, atau komponen lain yang merugikan lingkungan dari akibat aktivitas manusia atau prose salami. Serta menyebabkan polusi yang disebut polutan yang mana bila:Kadar melebihi/kurang dari batas normal Polusi air merupakan peristiwa masuknya zat, energi, unsur/komponen lainnya didalam air sehingga kualitas air terganggu yangmana dapt ditandai dengan adanya perubahan bau, rasa, dan warna pada air sehingga air tidak murni lagi.
Berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat. Polutan sendiri dapat berupa debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi, makhluk hidup, zat-zat hadil dari makhluk hidup, dsb. Dan bila polutan berlebihan, ekosistem tidak dapat seimbang dan tidak dapat melakukan regenerasi (pembersihan sendiri).
Namun, menurut Keputusan Menteri Negara Kepedudukan dan Lingkungan Hidup No.02/MENLH/I/1998, yang dimaksud dengan polusi/pencemaran air adalah masuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air/udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya.
Itulah kenapa air sebagai sumber utama bagi manusia serta makhluk hidup lainnya dimuka bumi ini karena merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.

1.      Sifat-Sifat Polusi Air

Untuk mengetahui terpolusinya air dapat diamati dengan terjadinya perubahan-perubahan antara lain :
Ø  NilaipH, keasaman dan alkalinitas pH normal air adalah 6-8 pH. Bila terlalu rendah, maka dapat menyebabkan korosif.
Ø  Suhu
Apabila suhu terlalu rendah, maka air akan terasa sejuk bahkan dingin hingga sedingin es. Begitu pula sebaliknya. Akan tetapi, air biasa selalu memiliki suhu pas di ukuran 0o celcius.
Ø  Warna, bau dan rasa
    • Warna
      Air yang terpolusi biasanya berbeda dengan warna normalnya (jernih dan bening).
    • Bau
      Biasanya tergantung pada sumber air, dapat disebabkan oleh bahan kimia, tumbuhan dan hewan air baik yang hidup maupun mati (seperti bau amis dan busuk).
    • Rasa
      Air normal tidak mempunyai rasa, kecuali rasa asin pada air laut.

Ø  Jumlah padatan
Ø  Nilai BOD (Biochemical Oxygen Demand)/COD (Chemical Oxygen Demand)
Ø  Pencemaran mikroorganisme pathogen
Ø  Kandungan minyak
Ø  Kandungan logam berat
Ø  Kandungan bahan radio aktif

2.      Macam-Macam Sumber Air Yang Berpolutan

Macam-macam sumber air yang berpolusi, antara lain:
  • Limbah industri
  • Pertanian
  • Rumah rangga
Ada beberapa tipe polutan yangmana dapat merusak perairan, yaitu:
  • Mengandung bibit penyakit
  • Butuh banyak O2 (Oksigen) untuk penguraiannya (sehingga kekurangan O2 saat proses penguraian)
  • Bahan-bahan kimia organik dari industri
  • Limbah pupuk pertanian
  • Bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan).Bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas
Padahal air adalah unsur alam yang penting bagi manusia dengan sifat mengalir dan meresapnya. Akan tetapi, karena jalur-jalur aliran dan resapan air terhambat karena polutan, timbulah banjir.
Penggunaan pada insektisida seperti DDT (Dhicloro Diphenil Trichonethan) oleh para petani untuk memberantas hama tanaman serta serangga penyebar penyakit secara berlebihan dapat mengakibatkan pencemaran terhadap air yang diserap oleh tanaman. Sehingga terjadi pembusukan yang berlebihan diperairan dapat pula menyebabkan pencemaran. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk. Serta pembuangan sampah organik yang dibuang ke sungai terus-menerus, selain mencemari air, pada musim hujan akan timbul bencana banjir.

3.      Jenis-Jenis Air Kotor Yang Tercemar

a. Padatan
Kelarutan padatan :
Ø  Padatan terendam (sedimen)
Ø  Padatan tersuspensi dan koloid (keruh)
Ø  Padatan terlarut
Ø  Minyak dan lemak
b. Bahan buangan yang membutuhkan oksigen (Oxigen demanding wastes)
Air dikategorikan sebagai air terpolusi jika konsistensi oksigen terlarut menurun di bawah batas yang dibutuhkan untuk kehidupan biota. Bahan-bahan yang mudah dibusukkanatau pecah oleh bakteri akan mengubah konsentrasi oksigen terlarut.
c. Mikroorganisme
Berasal dari berbagai sumber seperti udara, tanah, sampah, lumpur, tanaman hidup atau mati, hewan hidup atau mati (bangkai), kotoran manusia atau hewan, bahan organik lainnya dan sebagainya.
Faktor-faktor jumlah dan jenis mikroorganisme :
Ø  Sumber air
Ø  Komponen nutrien dalam air
Ø  Komponen beracun
Ø  Faktor fisik

d.      Logam berat dalam air

Tabel 1. Kandungan Maksimal Logam Yang Diperbolehkan Dalam Air (dalam ukuran mg/L)
 No
                    Nama Logam
    Kandungan Maksimal Dalam Air
  1
  Kalsium (Ca)
                              200
  2
  Magnesium (Mg)

                    150

  3
  Barium (Ba)
                            0,05
  4
  Mangan (Mn)
                               1
  5
  Tembaga (Cu)
                               1
  6
  Seng (Zn)
                               15
  7
  Krom Heksavalen (Cr6+)
                            0,05
  8
  Kadimum (Cd)
                            0,01
  9
  Raksa (Hg)
                            0,001
  10
  Timbal (Pb)
                            0,1
  11
  Arsen (As)
                            0,05
  12
  Selenium (Se)
                            0,01
Logam berat seperti merkuri (Hg), Timbal (Pb), Arsenik (As), Kadmium (Cd), Kromium (Cr), Seng (Zn), dan Nikel (Ni), merupakan salah satu bentuk materi anorganik yang sering meninbulkan berbagai permasalahan yang cukup serius pada perairan. Penyebab terjadinya pencemaran logam berat pada perairan biasanya berasal dari masukan air yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri dan pertambangan.
Tabel 1.2. Jenis-jenis industri permbuangan limbah yang mengandung logam berat:
  No
                          Limbah
                 Logam Berat
  1
  Kertas
  Cr, Hg, Pb, Zn, Cu, Ni
  2
  Petro-chemical
  Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Sn
  3
  Pengelantang
  Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Sn
  4
  Pupuk
  Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu,Ni
  5
  Kilang Minyak
  Cr, Ni, Pb, Zn, Cd, Cu
  6
  Baja
  Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu, Ni, Sn
  7
  Logam Bukan Besi
  Cr, Hg, Pb, Zn, Cu
  8
  Kendaraan Bermotor, Pesawat Terbang
  Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu, Sn
  9
  Gelas, Semen, Keramik
  Cr
  10
  Tekstil
  Cr
  11
  Pembangkit Listrik Tenaga Uap
  Cr, Zn

Bahan logam berat memiliki densitas yang lebih dari 5 gr/cm3 dan yang bersifat tahan urai inilah yang menyebabkan bahan ini semakin terakumulasi didalam perairan. Apabila bahan ini masuk kedalam air yang selanjutnya akan masuk kedalam tubuh manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung maka akan menimbulkan bahaya pada kesehatan.Maksud dari secara langsung dan tidak langsung adalah. Bila secara langsung, misalnya air tersebut diminum.Tapi, bila tak langsung seperti barang yangmana sebelumnya sudah terkontaminasi dengan air berpolusi sebelum dibuat dan dikonsumsi, air didalam pembuatan kue, dll.Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh logam berat didalam tubuh, antara lain:
Ø  Barium (Ba) : berbentuk serbuk, mudah terbakar. Beracun bila terhidup dari udara dan dapat menyebabkan tekanan darah naik dan gangguan sistem saraf.
Ø  Cadmium (Cd) : dalam bentuk serbuk mudah terbakar. Beracun jika terhirup dari udara atau uap. Dapat menyebabkan kanker. Larutan dari kadmium sangat beracu. Jangka panjang, terakumulasi di hati, pankreas, ginjal dan tiroid, dicurigai dapat menyebabkan hipertensi.
Ø  Kromium (Cr) : kromium hexavalen bersifat karsinogenik dan korosif pada jaringan tubuh. Jangka panjang, peningkatan dan kerusakan pada ginjal
Ø  Timbal (Pb) : beracun jika termakan atau terhirup dari udara atau uap, jangka panjang, menyebabkan kerusakan otak dan ginjal, kelainan pada kelahiran.
Ø  Raksa (Hg) : sangat beracun jika terserap oleh kulit atau terhirup dari uap. Jangka panjang,beracun pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan kelainan pada kelahiran.
Ø  Perak (Ag) : beracun, Jangka panjang, pelunturan abu-abu permanen pada kulit, matadan membran mukosa (mucus).
Logam-logam berat yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan terutama adalah merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadium (Cd), kromium (Cr), dan nikel (Ni). Bahan pencemar lain :
Ø  Fosfat
Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan detergen.
Ø  Nitrat dan nitrit
Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan proses pembusukan materi organik.
Ø  Poliklorin bifenil ( PCB)
Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.
Ø  Residu pestisida organiklorin
Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida pada tanaman untuk membunuh serangga.
Ø  Minyak dan hidrokarbon
Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut minyak.
Ø  Radio nuklida
Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tanki penyimpanan limbah radioaktif.
Ø  Logam-logam berat
Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan.         
Ø  Limbah pertanian
Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan ternak.
Ø  Kotoran manusia
Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.

4.      Penyebab Dari Timbulnya Polusi Air yangtercemar

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Ø  Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
Ø  Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
Ø  Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
Ø  Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum.

5.      Bahaya Yang Ditimbulkan

Bibit penyakit dari hasil polusi air mengandung zat-zat yang bersifat beracun dan bahan radioaktif yangmana dapat merugikan manusia. Kenapa? Karena polutan memerlukan banyak sekali kandungan O2, akan tetapi apabila kekurangan, maka akan terjadi perubahan warna dan pembusukan. Karena proses penguraian terhadap polutan tidak akan sempurna sehingga timbulah polusi pada air.
Permasalahan terbesar dalam polusi air adalah pembuangan sampah disembarang tempat. Misalnya: pembuangan sampah pada muara sungai, laut, atau got-got kecil rumahan. Ini bisa menimbulkan penyakit.Contoh kejadian seperti di Jepang. Zat merkuri yang dibuang oleh sebuah industri plastik ke teluk Minamata terakumulasi dijaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsi menderita cacat atau hingga meninggal.Kebanyakan kandungan-kandungan yang terkandung dalam polutan berasal dari bahan-bahan kimia yangmana dapat merusak organ tubuh manusia hingga kanker, antara lain: arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon, dll.Apalagi setiap manusia yang mengomsumsi air yang tercemar secara langsung/tak langsung, maka organ tubuhnya akan berbahaya. 

6.      Akibat Polusi Air

Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, antara lain:
Ø  Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen (O­2)
Ø  Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrifikasi)
Ø  Pendangkalan dasar perairan
Ø  Tersumbatnya penyaring reservoir dan menyebabkan perubahan ekologi
Ø  Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat
Ø  Akibat penggunaan pastisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan maskhluk berguna terutama predator
Ø  Kematian biota kuno, seperti: plankton, iank, bahkan burung
Ø  Mutasi sel, kanker, dan leukimia
BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Air di alam = H2O + X
X berupa:
a. Faktor non biologis (organik, anorganik).
b. Faktor biologis (mikroba, protozoa, hewan kecil).
Besarnya X dapat menunjukkan tingkat pencemaran air perlu analisa untuk menentukan karakter air.
Syarat air untuk keperluan rumah tangga terutama air minum menurut ketentuan who harus memenuhi :
Ø  Persayaratan fisis : bersih, jernih,, tidak berbau, tidak berasa dan sejuk.
Ø  Persyaratan kimia : tidak mengandung senyawa beracun, senyawa atau materi yang membahayakan kesehatan.
Ø  Persyaratan mikrobiologi : tidak mengandung kelompok mikroba pathogen (Salmonella Shigella,Clostridium)penyebab disentri, kholera, dan tifus, serta kelompok mikroba pencemar (bakteri coliform).
Di dalam air yang dianggap bersih terdapat sekumpulan mikroba yang bekerja:
Ø  Kelompok bakteri besi : mengoksidasi senyawa ferro menjadi ferri (Fe2+ Fe3+ ) misal : Crenothrix; Gallionella; Sphaerotilus.
Ø  Bakteri sulfur mereduksi senyawa sulfat menjadi H2S (SO4,H2S) Kehadiran bakteri besi dan sulfur akan menimbulkan bau yang tidaksedap, perubahan warna perairan, dan berlendir atau terbentuk filamenkarena pembentukan koloni.
Ø  Mikroalgae menimbulkan bau amis, dan blooming.

Pada air kotor (tercemar) mengandung semua kelompok mikroba pada air bersih:

Ø  Kelompok bakteri patogen dan penghasil racun : Salmonella, Shigella,Vibrio, Clostridium, Pseudomonas.
Ø  Kelompok bakteri pencemar : bakteri coli.
Ø  Kelompok bakteri pengurai : sebagai dekomposer senyawa-senyawa organik dalam air termasuk korosi dan degradasi.

Penyebaran penyakit melalui air antara lain karna pengotoran oleh manusia, hewan, dan sumber lain, adanya vektor penyakit karena air.

Menurut Keputusan Menteri Negara Kepedudukan dan Lingkungan Hidup No.02/MENLH/I/1998, yang dimaksud dengan polusi/pencemaran air adalah masuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air/udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya

Jenis-Jenis Air Kotor Yang Tercemar

a. Padatan
Kelarutan padatan :
Ø  Padatan terendam (sedimen)
Ø  Padatan tersuspensi dan koloid (keruh)
Ø  Padatan terlarut
Ø  Minyak dan lemak
b. Bahan buangan yang membutuhkan oksigen (Oxigen demanding wastes)
Air dikategorikan sebagai air terpolusi jika konsistensi oksigen terlarut menurun di bawah batas yang dibutuhkan untuk kehidupan biota. Bahan-bahan yang mudah dibusukkanatau pecah oleh bakteri akan mengubah konsentrasi oksigen terlarut.
c. Mikroorganisme
Berasal dari berbagai sumber seperti udara, tanah, sampah, lumpur, tanaman hidup atau mati, hewan hidup atau mati (bangkai), kotoran manusia atau hewan, bahan organik lainnya dan sebagainya.
Faktor-faktor jumlah dan jenis mikroorganisme :
Ø  Sumber air
Ø  Komponen nutrien dalam air
Ø  Komponen beracun
Ø  Faktor fisik

d.      Logam berat dalam air

 

 



Daftar Pustaka

Suparwato (2008). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Anonymous (2009). Diktat Penuntun Pratikum Kimia Anorganik. Malang: UMM.
Kursus Dasar-Dasar Analisa Dampak Lingkungan Kumpulan Diktat Universitas Gadjah Mada Bekerja Sama Dengan Kantor Menteri PPLH. Yogyakarta. 1984.
Pencemaran Udara Dan Pengaruh Terhadap Kesehatan. Seminar PPBMI-Batam. Yogyakarta. 1984.
Wardhana, Wisnu Arya (1994). Teknik Analisa Radio Aktivitas Lingkungan. Yogyakarta: Andi Offset.
Hastomo (2010). Leaflet Polusi Air. Yogyakarta: Dinas Kesehatan DIY.
Anonymous (2010). Pencemaran Air. From http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_air/ , 24 Agustus 2010.
Anonymous (2008). Water Pollution. From http://en.wikipedia.org/wiki/Water_pollution/ , 29 Oktober 2010.
Faruq, Umar (2010). Makalah Pencemaran Air. From http://henithree.student.umm.ac.id/ 2010/01/23/makalah-pencemaran-air/, 23 Januari 2010.
Kartika (2010). Makalah Polusi Air. From http://k4rti3k4.student.umm.ac.id/2010/01/22/ makalah-polusi-air/, 22 Januari 2010.
Meitina, Nunung (2008). Polusi Air Oleh Logam. From http://empatbelas.forumotion.com /artikel-f20/polusi-air-oleh-logam-t531.htm/, 25 September 2008,9 Juni 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar