BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap hari,
kita selalu membutuhkan air. Untuk makan, minum, memasak, mencuci, dll. Karena
itu yang kita konsumsi harus mempunyai standart 3B (tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak beracun).
Akan tetapi,
terkadang atau mungkin sering menemukan air yang keruh, berbabu, dan terkadang
pula tercampur dengan bahan-bahan berlogam, plastik, zat kimia, ataupun
organik. Dan setiap kali akhir muara air selalu berakhir ke sungai. Dan inilah
yang membuat air tercemar.
Kenapa? Karena
orang-orang pedesaan, atau pinggiran kota, menggunakan air sungai karena hemat
air. Dan karena air sungai tercemar, sehingga timbulah penyakit dimana-dimana.
Hampir semua makhluk hidup di darat terkena akibatnya, tapi bagi makhluk hidup
di air, bisa mati.
Sebuah
organisasi PBB, WHO (World Health Organization) menyatakan pada judul The
Best of All Things is Water (Semua Yang Terbaik Adalah Air) menunjukkan
bahwa air sangatlah penting bagi seluruh kehidupan dan selalu dipandang sebagai
barang yang sangat berharga bagi seluruh makhluk hidup di bumi, sehingga perlu
dijaga, dilindungi, dan dilertarikan. Karena itu, kualitas air yang kita
gunakan sangat penting untuk diperhatikan. Dan karena itu semua, air memiliki
standart kesehatan.
Selain itu,
kuantitas unsur-unsur (Ca, Cl, Hg, Cn, Cr, dll) yang terkandung dalam air
sangatlah perlu diperhatikan, misal: air untuk minum. Maka unsur-unsur yang
terkandung dalam air, harus diperhatikan standart-nya. Tapi, apabila
melebihi/kurang dari standar. Maka bisa merugikan kesehatan.
B. TUJUAN
a. Agar para mahasiswa
mengetahui apa itu air.
b. Agar para mahasiswa lebih dapat memahami penyebab
terjadinya pencemaran air.
c. Agar dapat mengetahui akibat yang ditimbulkan dari adanya
air yang berpolutan.
d. Dapat mengetahui dimana
saja air dapat tercemar.
e. Dapat membedakan mana air yang bersih dengan air yang
kotor(sudah tercemar)
f. Dapat mengetahui kandungan
air yang terpolusi
g. Dapat lebih berhati-hati
dalam penggunaan air.
C. MANFAAT
Diharapkan agar
para mahasiswa dapat mengerti sekaligus memahami tentang air. Sehingga para
siswa dapat memilah mana air bersih dan air kotor yang tercemar sekaligus
mengatasi dan mencegah saat terjadi polusi udara disekitar kita.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KARAKTERISTIK AIR
Air di alam = H2O + X
X berupa:
a. Faktor non biologis
(organik, anorganik).
b. Faktor biologis (mikroba,
protozoa, hewan kecil).
Besarnya X dapat menunjukkan tingkat pencemaran air perlu
analisa untuk menentukan karakter
air.
1. Karakter
fisik:
·
Temperatur/suhu berpengaruh
terhadap reaksi kimia, reduksi kelarutan gas.
·
Rasa dan bau diakibatkan
oleh senyawa-senyawa lain dalam air seperti gas H2S , NH3, senyawa fenol, dll.
·
Warna : air yang murni tidak berwarna, bening
dan jernih, adanya warna pada air menunjukkan adanya senyawa lain yang masuk ke
dalam air
·
Turbiditas/kekeruhan karena adanya bahan dalam
bentuk koloid dari partikel yang kecil, dan atau adanya pertumbuhan mikroorganisma.
·
Solid disebabkan
oleh senyawa organik maupun anorganik dalam bentuk suspensi (larut). Jumlah
total kandungan bahan terlarut = TDS (Total dissolve solid), sedangkan bahan
yang tidak terlarut (terpisah dengan filtrasi atau sentrifugasi) = Suspended Solid
(SS).
2.
Karakteristik kimia:
·
pH, konsentrasi H+
·
potensial oksidasi-reduksi
·
alkalinitas
·
asiditas
·
kesadahan
·
dissolved Oxygen(DO)
·
oxygen Demand (BOD)
·
nitrogen (organik, anorganik)
·
pospat
·
klorida.
3.
Karakteristik Biologi:
Organisme yang ditemukan dalam
perairan: bakteri, virus,algae, jamur, mikroinvertebrata
(protozoa, serangga, cacing, dll). Karakteristik
biologi ditentukan dengan parameter yang disebut indeks biotik. Indeks ini menunjukkan ada tidaknya
organisme. Indeks Biotik = 2(n Klas
1)+ n Klas 2 n = banyaknya species Klas 1 = Organisme klas 1, toleran pada
polusi organik yang tidak besar. Klas
2 = Organisme klas 2, toleran pada polusi organik, tetapi tidak dalam kondisi anaerob.
Indeks yang lain Indeks
penyebaran
Indeks Penyebaran/D
D= n1/n2log n1/n2
Keterangan : n1 =
banyaknya individu per taxon
n2 = banyaknya (jumlah)
total taxon dalam sampel
Penentuan kualitas air
dapat pula diukur berdasarkan Indeks pencemar Biologis (IPB) atau Biologis Indices of Pollution (BIP).
IPB =___A___x100
A+B
A =
kelompok mikroba berklorofil
B = kelompok mikroba tanpa klorofil
Nilai IPB :
0-8 : air bersih/jernih
9-20 : air tercemar
21-60 : air tercemar
61-100 : air tercemar berat
Penentuan kehadiran organisme
di dalam air berdasarkan kebutuhannya (sebagai bahan baku untuk industri, rumah tangga, rekreasi dan olahraga)
dimaksudkan untuk mengetahui ada
tidaknya jenis organisma yang berbahaya sebagai penyebab penyakit (patogen), penghasil racun (toksin), penyebab pencemaran
air, timbul rasa dan bau yang tidak sedap atau
perubahan sifat fisik dan kemis air.
B. SYARAT
AIR UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA TERUTAMA AIR MINUM MENURUT KETENTUAN WHO HARUS MEMENUHI :
- Persayaratan fisis :
bersih, jernih,, tidak berbau, tidak berasa dan sejuk.
- Persyaratan kimia : tidak
mengandung senyawa beracun, senyawa atau materi yang membahayakan kesehatan.
- Persyaratan mikrobiologi :
tidak mengandung kelompok mikroba pathogen (Salmonella Shigella,Clostridium)penyebab disentri, kholera,
dan tifus, serta kelompok
mikroba pencemar (bakteri coliform).
Berdasarkan kehadiran bakteri coli pada air minum, WHO membagi kualitas air menjadi 4 kelas :
- Kelas utama
sangat memuaskan : sama sekali tidak mengandung bakteri coli.
- Kelas dua
memuaskan : terdapat 1-2 sel bakteri coli/100 ml.
- Kelas tiga
diragukan : mengandung 3 - 10 sel bakteri coli/100 ml.
- Kelas empat
jelek/kotor : terdapat lebih dari 10 bakteri coli/100 ml.
Di dalam air yang dianggap bersih terdapat sekumpulan
mikroba yang bekerja:
- Kelompok bakteri besi : mengoksidasi senyawa ferro menjadi ferri (Fe2+ Fe3+ ) misal : Crenothrix; Gallionella; Sphaerotilus.
- Bakteri sulfur mereduksi senyawa sulfat menjadi H2S (SO4,H2S) Kehadiran bakteri besi dan sulfur akan menimbulkan bau yang tidaksedap, perubahan warna perairan, dan berlendir atau terbentuk filamenkarena pembentukan koloni.
- Mikroalgae menimbulkan bau amis, dan blooming.
Pada air kotor (tercemar) mengandung semua kelompok
mikroba pada air bersih:
- Kelompok bakteri patogen dan penghasil racun : Salmonella, Shigella,Vibrio, Clostridium, Pseudomonas.
- Kelompok bakteri pencemar : bakteri coli.
- Kelompok bakteri pengurai : sebagai dekomposer senyawa-senyawa organik dalam air termasuk korosi dan degradasi.
Penyebaran penyakit pelalui air antara lain karna pengotoran oleh
manusia, hewan, dan sumber lain,adanya vektor penyakit karena air.
C.
PENGOLAHAN AIR
Ditinjau dari perlu tidaknya pengolahan, air dibedakan
dalam 4 macam yaitu:
Ø Air
yang sama sekali tidak perlu diolah air
dapat langsung diminum.
Ø Air
yang hanya memerlukan penambahan desinfektan saja air
dalam tanah atau permukaan yang diperkirakan hampir tidak terkontaminasi jumlah E. Coli
tidak lebih dari 50 sel/ 100ml.
Ø Air
yang membutuhkan penyarinagn pasir cepat atau alat penyaring lain yang sejenis,
kemudian dilanjutkan dengan klorininasi secara tetap air mengandung E. Coli >
5000 sel/100ml<20000 sel/100ml.
Ø Air
yang sangat tercemar (sama sekali tidak sehat), sehingga perlu pengolahan yang
sangat khusus jumlah
E. Coli > 250000/100ml.
1. Macam-macam
Pengolahan Air:
Ø Pengolahan
secara alamiahdalam
bentuk penyimpanan atau pengendapan secara alami.
Ø Pengolahan
air dengan menyaring, Penyaringan pasir lambat (slow sand filter) berdasarkan
gravitasi.Penyaringan pasir cepat (rapid sand filter) perlu tekanan, memerlukan perlakuan
sebelumnya: menambah koagulan atau sedimentasi.
Ø Pengolahan
air dengan menambah zat kimia yang bertujuan:
a. Mempercepat koagulasi.
b. Membunuh dari mikroorganisme yang
merugikan (patogen, penghasil racun, dll).
2. Proses
Pengolahan Air Untuk Kepentingan Umum:
Ø Air
sungai dialirkan atau dipompa. Tempar pengambilan air disebut intake.
Air lalu diendapkan pada parit-parit yang lebar dan panjang.
Ø Kemudian
air dialirkan ke instalasi penyaringan.
Ø Air
diendapkan di bak pertama.
Ø Kemudian
air dialirkan melauli tempat pembubuhan zat kimia koagulan (aluminium sullfat
atau tawas (Al2(SO4)3 dan larutan kapur (CaCO3).
Ø Agar
koagulan dapat bercampur dengan sempurna dilakukan dengan cara sebagai berikut:
·
Menerjunkan air
·
Mengalirkan air melaului parit yang
berkelok-kelok mixing
device.
Jika air telah bercampur
dengan baik, maka akan timbul kepingan yang lebih besar. Selanjutnya untuk
memberikan kesempatan pengendapan, air dialirkan ke
dalam bak pengendapan kedua dortumund tank atau ascelerator.
Terjadi
pemisahan kotoran dengan air.
·
Air yang sudah bersih dialirkan melalui saringan
pasir cepat.
·
Untuk membunuh bakteri, air dialirkan ke sebuah
klorinator dan dibubuhi klorin 0,1-0,2 ppm.
·
Kemudian air ditampung ke dalam bak penampung
air bersih dan siap didistribusikan.
Air merupakan
komponen esensial bagi kehidupan jasad hidup. Akan tetapi dapat juga merupakan
suatu substansia yang membawa malapetaka, karena air dapat membawa
mikroorganisme patogen dan zat-zat kimia yang bersifat racun (Tarigan, 1988). Menurut Dwidjoseputro (1989), air
tanah mangandung zat-zat anorganik maupun zat-zat organic yang merupakan tempat
yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme (kehidupan
mikroorganisme).
Mikroorganisme
yang autotrof merupakan penghuni pertama dalam air yang mangandung zat-zat
anorganik. Sel-sel yang mati merupakan bahan organic yang memungkinkan
kehidupan mikroorganisme yang heterotrof. Temperatur juga ikut menentukan
populasi mikroorganisme di dalam air. Pada temperature sekitar 30oC merupakan
temperatur yang baik bagi kehidupan bakteri pathogen yang berasal dari hewan
maupun manusia. Sinar matahari (terutama sinar ultraviolet) memang dapat
mematikan bakteri, akan tetapi daya tembus sinar ultraviolet ke dalam air tidak
maksimal.
Air yang
berarus deras kurang baik bagi kehidupan bakteri. Hal ini berkaitan dengan
tidak maksimalnya perkembangbiakan bakteri, karena kebanyakan bakteri memerlukan
media/substrat yang tenang untuk perkembangbiakannya (Dwijoseputro, 1989)
Beberapa contoh
bakteri air bersih:
- Chrysococcus rufescens
- Dinobryon sp
- Cocconeis placentala
- Melosira islandica
- Entophysalis lemaniae
- Rhodomonas lacustris
- Cyclotella ocellata
Air sumur pada umumnya
lebih bersih daripada air permukaan, karena air yang merembes ke dalam tanah
itu telah difiltrasi (disaring) oleh lapisan tanah yang dilewatinya, namun
kebersihan air secara kasat mata belum tentu mengindikasikan terbebasnya air
tersebut dari kontaminasi bakteri, kebersihan dan kontaminasi bakteri pada air
sumur sangat berkaitan erat dengan lingkungan sekitar sumur (Nurdin, 2007).
Temperature yang optimum sepanjang tahun di Indonesia ini menyebabkan air di alam terbuka selalu mengandung mikroorganisme
Temperature yang optimum sepanjang tahun di Indonesia ini menyebabkan air di alam terbuka selalu mengandung mikroorganisme
Kandungan mikroorganisme
dalam air alami sangat berbeda tergantung pada lokasi dan waktu. Apabila air
merembes dan meresap mealalui tanah akan membawa sebagaian mikroorganisme
bagian tanah yang lebih dalam. Air tanah pada umumnya paling sedikit mengandung
mikroorganisme dan air tanah yang terdapat pada bagian yang dalam sekali hampir
tidak mengandung mikroorganisme. Sebaliknya air permukaan sering banyak
mengandung mikroorganisme yang berasal dari tanah dan dari organisme yang
terdapat di danau-danau dan sungai-sungai. Kehadiran mikroba di dalam air akan
mendatangkan keuntungan dan kerugian (Dwijoseputro, 1989).
Mikroorganisme patogen
dalam air dapat masuk ke dalam tubuh dengan perantaraan air minum atau infeksi
pada luka yang terbuka. Mikroorganism ini umumnya tumbuh dengan baik di dalam
saluran pencernaan keluar bersama feses, bakteri ini disebut bakteri coliform
(Tarigan, 1988). Adanya hubungan antara tinja dengan coliform,maka bakteri ini
dijadikan indikator alami kehadiran materi fekal. Artinya, jika pada suatu
substrat atau benda didapatkan bakteri ini maka langsung ataupun tidak langsung
substrat atau benda tersebut sudah dikenal atau dicemari oleh materi fekal.
Selain itu dijelaskan pula bahwa ada kesamaan sifat dan kehidupan antara bakteri
coliform dengan bakteri lain penyebab penyakit perut, tifus, paratifus,
disentri dan kolera. Oleh karena itu kehadiran bakteri coliform dalam jumlah
tertentu didalam sutau substrat ataupun benda, misalnya air dan bahan makanan
sudah merupakan indikator kehadiran bakteri penyakit lainnya.
Beberapa
macam mikroorganisme patogen yang mengkontaminasi air, antara lain:
a)
Salmonella typhi,
adalah bakteri gram negatif berbentuk batang, tidak membentuk spora namun
bersifat patogen, baik pada manusia ataupun hewan. Dapat menyebabkan demam
typhoid (typoid fever). Sebenarnya penyakit demam typoid dapat dipindahkan
dengan perantara makanan yang terkontaminasi dan dengan kontak langsung dengan
si penderita. Namun yang paling umum sebagai fakta penyebab adalah air. Air
dapat terkontaminasi oleh bakteri ini karena kesalahan metode pemurnian air
atau kontaminasi silang (Cros contaminant) antara pipa air dengan saluran air
limbah (Tarigan, 1988).
b)
Clostridium prefringens adalah bakteri gram positif
pembentuk spora yang sering ditemukan dalam usus manusia, tetapi kadang-kadang
juga ditemukan di luar usus manusia (tanah, debu, lingkungan dan sebagainya)(Dewanti,
Tanpa tahun).
c)
Escherichia coli adalah bakteri gram negatif berbentuk
batang yang tidak membentuk spora dan merupakan flora normal di dalam usus.
E.coli termasuk bakteri komensal yang umumnya bukan patogen penyebab penyakit
namun bilamana jummlahnya melampaui normal maka dapat pula menyebabkan penyakit
(Dewanti, Tanpa tahun). E. Coli merupakan salah satu bakteri coliform.
d)
Leptospira merupakan bakteri berbentuk spiral dan
lentur yang merupakan penyebab penyakit leptosporosis. Penyakit ini merupakan
penyakit zoonosis atau penyakit hewan yang bisa berpindah ke manusia. Pada
umumnya penyebaran bakteri ini adalah pada saat banjir.(Anonim, Tanpa tahun).
e)
Shigella dysentriae adalah basil gram negatif, tidak
bergerak. Bakteri ini menyebabkan penyakit disentri (mejan). Spesies lain
seperti S. Sonnei dan S. Paradysentriae juga menyebabkan penyakit disentri
(Dwijoseputro, 1976).
f)
Vibrio comma adalah bakteri yang berbentuk agak
melengkung, gram negatif dan monotrik. Bakteri ini menyebabkan penyakit kolera
yang endemis di indonesia dan sewaktu-waktu berjangkit serta memakan banyak
korban (Dwijoseputro,1976).
Permukaan
air yang kelihatannya jernih dan bersih, belum tentu air tersebut bebas dari
kontaminan. Bisa saja air ini terkontaminasi oleh mikroorganisme patogen yang
dapat membahayakan kesehatan manusia. Mikroorganisme kontaminan tersebut dapat
dideteksi dengan menggunakan metode-metode laboratorium.
D.
PENGERTIAN
TENTANG POLUSI AIR
Kita hidup dizaman seba
canggih dengan kemajuan ilmu serta teknologi. Akan tetapi, dampak negative yang
dihasilkan sangatlah besar, yaitu polusi yangmana merupakan peristiwa masuknya
zat, nergi, unsur, atau komponen lain yang merugikan lingkungan dari akibat
aktivitas manusia atau prose salami. Serta menyebabkan polusi yang disebut
polutan yang mana bila:Kadar melebihi/kurang dari batas normal Polusi air
merupakan peristiwa masuknya zat, energi, unsur/komponen lainnya didalam air
sehingga kualitas air terganggu yangmana dapt ditandai dengan adanya perubahan
bau, rasa, dan warna pada air sehingga air tidak murni lagi.
Berada pada tempat dan
waktu yang tidak tepat. Polutan sendiri dapat berupa debu, bahan kimia, suara,
panas, radiasi, makhluk hidup, zat-zat hadil dari makhluk hidup, dsb. Dan bila
polutan berlebihan, ekosistem tidak dapat seimbang dan tidak dapat melakukan
regenerasi (pembersihan sendiri).
Namun, menurut
Keputusan Menteri Negara Kepedudukan dan Lingkungan Hidup No.02/MENLH/I/1998,
yang dimaksud dengan polusi/pencemaran air adalah masuk/dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air/udara oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
dengan peruntukannya.
Itulah kenapa
air sebagai sumber utama bagi manusia serta makhluk hidup lainnya dimuka bumi
ini karena merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
1.
Sifat-Sifat Polusi
Air
Untuk mengetahui terpolusinya air dapat diamati
dengan terjadinya perubahan-perubahan antara lain :
Ø
NilaipH, keasaman dan alkalinitas pH normal air adalah 6-8 pH. Bila terlalu
rendah, maka dapat menyebabkan korosif.
Ø
Suhu
Apabila suhu terlalu rendah, maka air akan terasa sejuk bahkan dingin hingga sedingin es. Begitu pula sebaliknya. Akan tetapi, air biasa selalu memiliki suhu pas di ukuran 0o celcius.
Apabila suhu terlalu rendah, maka air akan terasa sejuk bahkan dingin hingga sedingin es. Begitu pula sebaliknya. Akan tetapi, air biasa selalu memiliki suhu pas di ukuran 0o celcius.
Ø
Warna, bau dan rasa
- Warna
Air yang terpolusi biasanya berbeda dengan warna normalnya (jernih dan bening). - Bau
Biasanya tergantung pada sumber air, dapat disebabkan oleh bahan kimia, tumbuhan dan hewan air baik yang hidup maupun mati (seperti bau amis dan busuk). - Rasa
Air normal tidak mempunyai rasa, kecuali rasa asin pada air laut.
Ø Jumlah
padatan
Ø Nilai
BOD (Biochemical Oxygen Demand)/COD (Chemical Oxygen Demand)
Ø Pencemaran
mikroorganisme pathogen
Ø Kandungan
minyak
Ø Kandungan
logam berat
Ø Kandungan
bahan radio aktif
2.
Macam-Macam
Sumber Air Yang Berpolutan
Macam-macam sumber air yang
berpolusi, antara lain:
- Limbah industri
- Pertanian
- Rumah rangga
Ada beberapa tipe polutan
yangmana dapat merusak perairan, yaitu:
- Mengandung bibit penyakit
- Butuh banyak O2 (Oksigen) untuk penguraiannya (sehingga kekurangan O2 saat proses penguraian)
- Bahan-bahan kimia organik dari industri
- Limbah pupuk pertanian
- Bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan).Bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas
Padahal air
adalah unsur alam yang penting bagi manusia dengan sifat mengalir dan
meresapnya. Akan tetapi, karena jalur-jalur aliran dan resapan air terhambat
karena polutan, timbulah banjir.
Penggunaan pada
insektisida seperti DDT (Dhicloro Diphenil Trichonethan) oleh para petani untuk
memberantas hama tanaman serta serangga penyebar penyakit secara berlebihan
dapat mengakibatkan pencemaran terhadap air yang diserap oleh tanaman. Sehingga
terjadi pembusukan yang berlebihan diperairan dapat pula menyebabkan
pencemaran. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut
dalam air semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri
pembusuk. Serta pembuangan sampah
organik yang dibuang ke sungai terus-menerus, selain mencemari air, pada musim
hujan akan timbul bencana banjir.
3. Jenis-Jenis Air Kotor Yang Tercemar
a. Padatan
Kelarutan padatan :
Ø
Padatan terendam (sedimen)
Ø
Padatan tersuspensi dan koloid (keruh)
Ø
Padatan terlarut
Ø
Minyak dan lemak
b. Bahan buangan yang
membutuhkan oksigen (Oxigen demanding wastes)
Air dikategorikan sebagai air terpolusi jika konsistensi oksigen terlarut
menurun di bawah batas yang dibutuhkan untuk kehidupan biota. Bahan-bahan yang
mudah dibusukkanatau pecah oleh bakteri akan mengubah konsentrasi oksigen
terlarut.
c. Mikroorganisme
Berasal dari berbagai sumber seperti udara, tanah, sampah, lumpur,
tanaman hidup atau mati, hewan hidup atau mati (bangkai), kotoran manusia atau
hewan, bahan organik lainnya dan sebagainya.
Faktor-faktor jumlah dan jenis
mikroorganisme :
Ø
Sumber air
Ø
Komponen nutrien dalam air
Ø
Komponen beracun
Ø
Faktor fisik
d. Logam
berat dalam air
Tabel 1. Kandungan Maksimal Logam Yang Diperbolehkan
Dalam Air (dalam ukuran mg/L)
No
|
Nama Logam
|
Kandungan Maksimal Dalam Air
|
1
|
Kalsium (Ca)
|
200
|
2
|
Magnesium (Mg)
|
150
|
3
|
Barium (Ba)
|
0,05
|
4
|
Mangan (Mn)
|
1
|
5
|
Tembaga (Cu)
|
1
|
6
|
Seng (Zn)
|
15
|
7
|
Krom Heksavalen (Cr6+)
|
0,05
|
8
|
Kadimum (Cd)
|
0,01
|
9
|
Raksa (Hg)
|
0,001
|
10
|
Timbal (Pb)
|
0,1
|
11
|
Arsen (As)
|
0,05
|
12
|
Selenium (Se)
|
0,01
|
Logam berat
seperti merkuri (Hg), Timbal (Pb), Arsenik (As), Kadmium (Cd), Kromium (Cr),
Seng (Zn), dan Nikel (Ni), merupakan salah satu bentuk materi anorganik yang
sering meninbulkan berbagai permasalahan yang cukup serius pada perairan.
Penyebab terjadinya pencemaran logam berat pada perairan biasanya berasal dari
masukan air yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri dan pertambangan.
Tabel 1.2.
Jenis-jenis industri permbuangan limbah yang mengandung logam berat:
No
|
Limbah
|
Logam Berat
|
1
|
Kertas
|
Cr, Hg, Pb, Zn, Cu, Ni
|
2
|
Petro-chemical
|
Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Sn
|
3
|
Pengelantang
|
Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Sn
|
4
|
Pupuk
|
Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu,Ni
|
5
|
Kilang Minyak
|
Cr, Ni, Pb, Zn, Cd, Cu
|
6
|
Baja
|
Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu, Ni, Sn
|
7
|
Logam Bukan Besi
|
Cr, Hg, Pb, Zn, Cu
|
8
|
Kendaraan Bermotor, Pesawat Terbang
|
Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu, Sn
|
9
|
Gelas, Semen, Keramik
|
Cr
|
10
|
Tekstil
|
Cr
|
11
|
Pembangkit Listrik Tenaga Uap
|
Cr, Zn
|
Bahan logam
berat memiliki densitas yang lebih dari 5 gr/cm3 dan yang bersifat
tahan urai inilah yang menyebabkan bahan ini semakin terakumulasi didalam
perairan. Apabila bahan ini masuk kedalam air yang selanjutnya akan masuk
kedalam tubuh manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung maka akan
menimbulkan bahaya pada kesehatan.Maksud dari secara langsung dan tidak
langsung adalah. Bila secara langsung, misalnya air tersebut diminum.Tapi, bila
tak langsung seperti barang yangmana sebelumnya sudah terkontaminasi dengan air
berpolusi sebelum dibuat dan dikonsumsi, air didalam pembuatan kue, dll.Bahaya
yang dapat ditimbulkan oleh logam berat didalam tubuh, antara lain:
Ø
Barium (Ba) : berbentuk serbuk, mudah terbakar.
Beracun bila terhidup dari udara dan dapat menyebabkan tekanan darah naik dan
gangguan sistem saraf.
Ø
Cadmium (Cd) : dalam bentuk serbuk mudah
terbakar. Beracun jika terhirup dari udara atau uap. Dapat menyebabkan kanker.
Larutan dari kadmium sangat beracu. Jangka panjang, terakumulasi di hati,
pankreas, ginjal dan tiroid, dicurigai dapat menyebabkan hipertensi.
Ø
Kromium (Cr) : kromium hexavalen bersifat
karsinogenik dan korosif pada jaringan tubuh. Jangka panjang, peningkatan dan
kerusakan pada ginjal
Ø
Timbal (Pb) : beracun jika termakan atau
terhirup dari udara atau uap, jangka panjang, menyebabkan kerusakan otak dan
ginjal, kelainan pada kelahiran.
Ø
Raksa (Hg) : sangat beracun jika terserap oleh
kulit atau terhirup dari uap. Jangka panjang,beracun pada sistem syaraf pusat,
dapat menyebabkan kelainan pada kelahiran.
Ø
Perak (Ag) : beracun, Jangka panjang, pelunturan
abu-abu permanen pada kulit, matadan membran mukosa (mucus).
Logam-logam
berat yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan terutama adalah merkuri
(Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadium (Cd), kromium (Cr), dan nikel (Ni).
Bahan pencemar lain :
Ø Fosfat
Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan detergen.
Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan detergen.
Ø Nitrat
dan nitrit
Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan proses pembusukan materi organik.
Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan proses pembusukan materi organik.
Ø Poliklorin
bifenil ( PCB)
Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.
Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.
Ø Residu
pestisida organiklorin
Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida pada tanaman untuk membunuh serangga.
Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida pada tanaman untuk membunuh serangga.
Ø Minyak
dan hidrokarbon
Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut minyak.
Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut minyak.
Ø Radio
nuklida
Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tanki penyimpanan limbah radioaktif.
Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tanki penyimpanan limbah radioaktif.
Ø Logam-logam
berat
Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan.
Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan.
Ø Limbah
pertanian
Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan ternak.
Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan ternak.
Ø Kotoran
manusia
Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.
Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.
4. Penyebab Dari Timbulnya Polusi Air yangtercemar
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda.
Ø Meningkatnya
kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
Ø Sampah
organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya
oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
Ø Industri
membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat,
toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek
termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam air.
Ø Seperti
limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum.
5. Bahaya Yang Ditimbulkan
Bibit penyakit dari hasil polusi air mengandung zat-zat yang bersifat
beracun dan bahan radioaktif yangmana dapat merugikan manusia. Kenapa? Karena
polutan memerlukan banyak sekali kandungan O2, akan tetapi apabila
kekurangan, maka akan terjadi perubahan warna dan pembusukan. Karena proses
penguraian terhadap polutan tidak akan sempurna sehingga timbulah polusi pada
air.
Permasalahan terbesar dalam polusi air adalah pembuangan sampah
disembarang tempat. Misalnya: pembuangan sampah pada muara sungai, laut,
atau got-got kecil rumahan. Ini bisa menimbulkan penyakit.Contoh kejadian
seperti di Jepang. Zat merkuri yang dibuang oleh sebuah industri plastik ke
teluk Minamata terakumulasi dijaringan tubuh ikan dan masyarakat yang
mengkonsumsi menderita cacat atau hingga meninggal.Kebanyakan
kandungan-kandungan yang terkandung dalam polutan berasal dari bahan-bahan
kimia yangmana dapat merusak organ tubuh manusia hingga kanker, antara lain:
arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon,
dll.Apalagi setiap manusia yang mengomsumsi air yang tercemar secara
langsung/tak langsung, maka organ tubuhnya akan berbahaya.
6. Akibat Polusi Air
Akibat yang ditimbulkan oleh
polusi air, antara lain:
Ø
Terganggunya kehidupan organisme air karena
berkurangnya kandungan oksigen (O2)
Ø
Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air
(eurotrifikasi)
Ø
Pendangkalan dasar perairan
Ø
Tersumbatnya penyaring reservoir dan menyebabkan
perubahan ekologi
Ø
Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran
cacat
Ø
Akibat penggunaan pastisida yang berlebihan
sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan maskhluk
berguna terutama predator
Ø
Kematian biota kuno, seperti: plankton, iank,
bahkan burung
Ø
Mutasi sel, kanker, dan leukimia
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Air di alam = H2O + X
X berupa:
a. Faktor non biologis
(organik, anorganik).
b. Faktor biologis (mikroba,
protozoa, hewan kecil).
Besarnya X dapat menunjukkan tingkat pencemaran air perlu
analisa untuk menentukan karakter
air.
Syarat air untuk keperluan rumah tangga terutama air minum menurut ketentuan who harus memenuhi :
Ø
Persayaratan fisis : bersih, jernih,, tidak
berbau, tidak berasa dan sejuk.
Ø
Persyaratan kimia : tidak mengandung senyawa
beracun, senyawa atau materi
yang membahayakan kesehatan.
Ø
Persyaratan mikrobiologi : tidak mengandung
kelompok mikroba pathogen (Salmonella
Shigella,Clostridium)penyebab disentri, kholera, dan tifus, serta kelompok mikroba pencemar (bakteri coliform).
Di dalam air yang dianggap bersih terdapat sekumpulan
mikroba yang bekerja:
Ø Kelompok
bakteri besi : mengoksidasi senyawa ferro menjadi ferri (Fe2+ Fe3+
) misal : Crenothrix; Gallionella; Sphaerotilus.
Ø Bakteri
sulfur mereduksi
senyawa sulfat menjadi H2S (SO4,H2S) Kehadiran
bakteri besi dan sulfur akan menimbulkan bau yang tidaksedap, perubahan warna
perairan, dan berlendir atau terbentuk filamenkarena pembentukan koloni.
Ø Mikroalgae
menimbulkan
bau amis, dan blooming.
Pada air kotor (tercemar)
mengandung semua kelompok mikroba pada air bersih:
Ø Kelompok
bakteri patogen dan penghasil racun : Salmonella, Shigella,Vibrio, Clostridium,
Pseudomonas.
Ø Kelompok
bakteri pencemar : bakteri coli.
Ø Kelompok
bakteri pengurai : sebagai dekomposer senyawa-senyawa organik dalam air
termasuk korosi dan degradasi.
Penyebaran penyakit melalui
air antara lain karna pengotoran oleh manusia, hewan, dan sumber lain, adanya vektor penyakit karena air.
Menurut Keputusan Menteri Negara Kepedudukan dan Lingkungan Hidup No.02/MENLH/I/1998,
yang dimaksud dengan polusi/pencemaran air adalah masuk/dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air/udara oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
dengan peruntukannya
Jenis-Jenis Air Kotor Yang Tercemar
a. Padatan
Kelarutan padatan :
Ø
Padatan terendam (sedimen)
Ø
Padatan tersuspensi dan koloid (keruh)
Ø
Padatan terlarut
Ø
Minyak dan lemak
b. Bahan buangan yang
membutuhkan oksigen (Oxigen demanding wastes)
Air dikategorikan sebagai air terpolusi jika konsistensi oksigen terlarut
menurun di bawah batas yang dibutuhkan untuk kehidupan biota. Bahan-bahan yang
mudah dibusukkanatau pecah oleh bakteri akan mengubah konsentrasi oksigen
terlarut.
c. Mikroorganisme
Berasal dari berbagai sumber seperti udara, tanah, sampah, lumpur,
tanaman hidup atau mati, hewan hidup atau mati (bangkai), kotoran manusia atau
hewan, bahan organik lainnya dan sebagainya.
Faktor-faktor jumlah dan jenis
mikroorganisme :
Ø
Sumber air
Ø
Komponen nutrien dalam air
Ø
Komponen beracun
Ø
Faktor fisik
d. Logam
berat dalam air
Daftar
Pustaka
Suparwato (2008). Ilmu Pengetahuan Alam.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Anonymous (2009). Diktat Penuntun Pratikum
Kimia Anorganik. Malang: UMM.
Kursus Dasar-Dasar Analisa Dampak Lingkungan
Kumpulan Diktat Universitas Gadjah Mada Bekerja Sama Dengan Kantor Menteri PPLH.
Yogyakarta. 1984.
Pencemaran Udara Dan Pengaruh Terhadap
Kesehatan. Seminar PPBMI-Batam. Yogyakarta. 1984.
Wardhana, Wisnu Arya (1994). Teknik Analisa
Radio Aktivitas Lingkungan. Yogyakarta: Andi Offset.
Hastomo (2010). Leaflet Polusi Air.
Yogyakarta: Dinas Kesehatan DIY.
Anonymous (2010). Pencemaran Air. From http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_air/
, 24 Agustus 2010.
Anonymous (2008). Water Pollution. From
http://en.wikipedia.org/wiki/Water_pollution/ , 29 Oktober 2010.
Faruq, Umar (2010). Makalah Pencemaran Air.
From http://henithree.student.umm.ac.id/ 2010/01/23/makalah-pencemaran-air/, 23
Januari 2010.
Kartika (2010). Makalah Polusi Air. From
http://k4rti3k4.student.umm.ac.id/2010/01/22/ makalah-polusi-air/, 22 Januari
2010.
Meitina, Nunung (2008). Polusi Air Oleh Logam.
From http://empatbelas.forumotion.com /artikel-f20/polusi-air-oleh-logam-t531.htm/,
25 September 2008,9 Juni 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar