1
A. Pengertian
Pakan Buatan
Ketersediaan pakan dalam jumlah yang
cukup, tepat waktu dan bernilai gizi yang baik merupakan salah satu faktor yang
sangat penting dalam kegiatan usaha budidaya ikan. Penyediaan pakan yang tidak sesuai dengan
jumlah ikan yang dipelihara menyebabkan laju pertumbuhan ikan menjadi
lambat. Akibatnya produksi yang
dihasilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Pada dasarnya, sumber pakan bagi ikan peliharaan
berasal dari pakan alami dan pakan buatan.
Karena jumlah pakan alami dalam kolam/perairan sangat terbatas dan
kurang memadai, maka agar tercapai laju pertumbuhan ikan yang baik perlu
diberikan pakan tambahan atau pakan
buatan sesuai dengan kebutuhan ikan.
Secara khusus pakan buatan adalah pakan yang dibuat
dari formulasi bahan baku
dengan bentuk dan nilai gizi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan ikan atau
udang.
B. Fungsi
dan Peranan Pakan Buatan
Pakan yang
dimakan oleh ikan pertama-tama akan digunakan untuk kelangsungan hidup dan
apabila ada kelebihannya akan dimanfaatkan untuk pertumbuhan. Jadi apabila menghendaki pertumbuhan yang
baik, harus diberikan sejumlah pakan yang melebihi kebutuhan untuk hidupnya.
1. Fungsi
Dalam usaha
budidaya ikan atau udang yang bersifat profit
oriented, pakan buatan memegang peranan yang sangat penting untuk meningkatkan produksi yang pada akhirnya
akan meningkatkan keuntungan.
Peningkatan produksi tersebut didapatkan melalui :
-
Pertumbuhan ikan yang lebih cepat
-
Padat tebar yang tinggi; dan
-
Waktu pemeliharaan yang singkat
2. Peranan
Industri
pembuatan pakan buatan juga ikut berperan dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui :
-
Pemanfaatan
limbah industri pertanian
-
Meningkatkan gizi masyarakat
-
Membuka lapangan kerja
C. Bentuk-bentuk
Pakan Buatan
Dipasaran bentuk-bentuk pakan yang beredar adalah larutan, tepung, remah, wafer dan pellet.
Bentuk-bentuk ini disesuaikan dengan jenis dan umur ikan atau udang yang
dipelihara.
1. Larutan.
Bentuk makanan ini cocok untuk burayak ikan dan udang umur 3 -20 hari.
Larutan dibedakan menjadi dua jenis yaitu emulsi dan suspensi. Pada bentuk
emulsi, bahan-bahan yang terlarut menyatu dengan air pelarutnya sehingga
berkesan kental, misalnya air hujan dan tajin. Sedangkan pada suspensi, bahan
yang terlarut tidak menyatu dengan air pelarutnya contohnya minuman kopi.
2. Tepung/fowder
Bentuk tepung dibagi lagi menjadi
halus dan tepung kasar. Tepung halus dapat diberikan pada burayak umur
20 – 40 hari sedangkan tepung kasar cocok untuk glondongan umur 40 – 120 hari.
Gambar 1. Powder/tepung
3. Pellet.
Pellet adalah bentuk pakan buatan yang terdiri dari beberapa macam bahan
yang diramu dan dijadikan adonan. Kemudian adonan itu dicetak sehingga
bentuknya berupa batangan kecil yang panjangnya 1 – 2 cm. Tetapi dengan
berkembangnya teknologi sekarang ini terdapat alat pencetak pellet
berkapasitas besar yang menghasilkan pellet berbentuk bulatan dengan
diameter yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Pellet dapat diberikan pada ikan yang berumur
lebih dari 120 hari. Untuk udang pabrik-pabrik pembuat pellet masing-masing
telah menetapkan ukuran pellet mulai ukuran kecil sampai besar yang disesuaikan
dengan umur udang yang dipelihara.
Gambar 2. Pellet
4. Remah/crumble
Bentuk remah biasanya berasal dari bentuk pellet yang dihancurkan
sehingga menjadi butiran kasar. Bentuk remah cocok untuk ikan berumur 80 – 120 hari. Apabila
remah dihancurkan lagi maka akan didapatkan bentuk tepung. Untuk memisahkan
tepung halus dan kasar dilakukan dengan pengayakan.
Gambar 3. Crumble
dalam kemasan
5. Wafer
Bentuk wafer atau kembaran dapat dibuat dari emulsi. Pakan emulsi
dihamparkan diatas aluminium hingga
menjadi lapisan yang tipis. Kemudian lapisan itu dijemur sampai membentuk
lembaran. Lembaran kering tersebut apabila diremas akan menghasilkan
kepingan-kepingan kecil. Umumnya beberapa jenis ikan hias menyukai pakan bentuk
wafer ini.
Rangkuman :
- Pakan
Buatan adalah pakan yang diformulasikan dari berbagai bahan baku dengan
bentuk dan nilai gizi yang disesuaikan dengan kebutuhan ikan
- Fungsi
pakan adalah untuk meningkatkan produksi usaha perikanan
- Peranan
pakan buatan adalah untuk ikut meningkatkan kesehatan masyarakat
- Bentuk-bentuk pakan terdiri atas : larutan, fowder, pellet, crumble dan wafer
TUGAS
1.
Identifikasi bentuk-bentuk pakan yang ada di unit-unit
produksi (tambak, hatchery dan wet lab)
2.
Lalu
gambar pada lembar kerja serta beri keterangan dengan jelas!
2 BAHAN BAKU PELLET
A. Syarat-syarat
Bahan Baku Pellet
Ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi dalam pemilihan bahan baku diantaranya :
·
Mempunyai
nilai gizi yang tinggi
·
Mudah
diperoleh
·
Mudah
diolah
·
Tidak
mengandung racun
·
Harganya
relatif murah
·
Tidak merupakan makanan pokok manusia, sehingga tidak
merupakan saingan.
Kandungan
gizi dari masing-masing bahan baku
harus diketahui agar dapat meramu pakan ikan dengan kandungan protein yang
diinginkan. Bahan yang
dipilih juga harus menarik sehingga
dapat merangsang selera makan ikan.
Selain itu bahan juga dipilih yang mudah dicerna. Bahan yang baik adalah bahan yang mempunyai
nilai ubah yang rendah.
Kandungan racun bahan pakan juga
harus diperhatikan. Racun tersebut dapat
berasal dari kontaminasi bahan kimia, tertular bakteri atau cendawan atau
karena bahan yang bersangkutan secara alami memang beracun.
Bahan-bahan kimia yang sering
mengotori bahan baku adalah obat-obatan pemberantas hama pertanian, terutama
pestisida organoklorine (DDT, diekrin, endrin).
Sumber lain adalah kontaminasi yang berasal dari hasil pembuangan
industri seperti PCB (polychlorinated biphenyls) dan BCB (hexachlor
benzene). Selain itu, mesin pengolah
juga dapat mengotori bahan baku,
misalnya oli.
Apabila bahan baku tercemar oleh
bakteri atau cendawan yang dapat menghasilkan racun, hal tersebut juga dapat
membahayakan. Salmonelle misalnya,
sering terdapat pada bahan baku hewani yang telah lama disimpan. Cendawan Aspergillus flavus dapat
menghasilkan senyawa mikotoksin yang beracun, yang disebut aflatoksin. Aspergillus sering terdapat dalam biji kapas,
kacang, kedelai, padi-padian dan ampas minyak nabati.
B. Sumber
Bahan Baku
Pellet
1. Bahan Baku Hewani
a. Tepung Ikan
Tepung
ikan yang baik berasal dari jenis ikan dengan kadar lemak yang rendah. Bau khusus suatu jenis ikan akan mempengaruhi
daya tariknya. Untuk meningkatkan bau
yang merangsang ini, ikan dapat difermentasikan lebih dahulu menjadi bekasem. Biasanya yang menjadi bahan baku penting dalam pembuatan
tepung ikan ini adalah ikan-ikan rucah dan sisa-sisa pengolahan.
Tepung ikan tidak bisa disimpan
terlalu lama (11-12 bulan), karena akan mengurangi kandungan linsinnya sampai
8%. Lisin ini adalah asam amino esensial
yang paling esensial. Selain itu
penyimpanan yang lama akan menimbulkan bakteri dan cendawan yang merusak.
Untuk membuat tepung ikan,
pertama-tama ikan direbus untuk mengeluarkan lemaknya. Kemudian diperas atau dipress lalu
dijemur. Ampasnya digiling menjadi
tepung sedangkan airnya dapat dibuat petis.
b. Tepung Rebon dan Benawa
Rebon
adalah sejenis udang kecil, sedangkan benawa adalah anak kepiting laut. Mereka banyak bermunculan pada awal musin
hujan di sekitar muara sungai, mengerumuni benda-benda yang terapung.
Untuk
dibuat tepung rebon dan benawa mula-mula diseduh dengan air panas atau direbus
kemudian diperas. Setelah itu dijemur
sampai kering lalu digiling sampai menjadi tepung.
c. Tepung Kepala Udang
Kepala
udang merupakan limbah pada proses pengolahan udang untuk ekspor. Udang besar biasanya hanya dipotong kepalanya
saja, sedangkan udang kecil kadang dikupas kulitnya juga. Ini dapat meliputi sekitar 30% dari berat
seluruhnya.
Pembuatan
tepung diawali dengan perebusan sampai masak, setelah itu dijemur. Setelah kering kepala udang dapat digiling
sampai menjadi tepung. Untuk
menghilangkan chitin yang dapat mengganggu, maka tepung diayak dulu.
d. Tepung Anak Ayam
Di
perusahaan pembibitan ayam petelur, anak-anak ayam jantan merupakan limbah,
sehingga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pakan buatan. Sebelum diolah, anak-anak ayam dimatikan
secara missal dengan memasukkannya ke dalam kantong kedap udara. Setelah mati, bulu-bulunya dibakar dengan
lampu semprot kemudian direbus setengah matang.
Setelah diangin-anginkan, digiling dengan gilingan daging sampai menjadi
pasta. Agar hasilnya lebih halus
penggilingan dapat dilakukan berulang-ulang.
Pasta
hasil gilingan tersebut dapat langsung dicampur dengan bahan lain pembuatan
pakan atau dapat dijadikan tepung dulu.
Caranya dengan dikeringkan dahulu dalu digiling.
e. Tepung Kepompong Ulat Sutra
Kepompong ulat sutra adalah limbah
dari pembuatan sutra. Karena dalam
proses pemintalan tersebut kokonnya direndam dengan air panas, maka
kepompongnya sudah dalam keadaan mati.
Kepompong yang sudah mati dijemur lalu digiling menjadi tepung.
f. Ampas Minyak Hati Ikan
Minyak ikan merupakan hasil
pengolahan dari hati ikan, antara lain ikan cucut, ikan pari, ikan tuna dan
lain-lain. Sebelum diambil minyaknya,
bati ikan dibuang empedunya, dicuci dan kemudian dipotong kecil. Setelah itu dikukus sampai minyaknya menetas
keluar. Hati yang telah masak itu
selanjutnya diperas minyaknya sampai tuntas.
Ampasnya masih mengandung lemak yang
tinggi sehingga sukar dikeringkan. Oleh
karena itu biasanya digunakan dalam keadaan basah sebagai pasta. Tapi
agar lebih halus, perlu digiling lagi dengan alat penggiling daging, hingga
membentuk pellet. Pellet hati ikan
yang masih basah itu dapat langsung dicampurkan pada bahan ramuan lainnya.
g. Tepung Darah
Salah
satu limbah dari rumah pemotongan ternak adalah darah. Darah segar yang sudah beku tapi masih mentah
itu mula-mula dimasak baru dikeringkan dan digiling menjadi tepung.
Walaupun
kandungan proteinnya cukup tinggi, tapi
proteinnya termasuk dalam jenis yang sukar dicerna. Oleh karena itu jumlah penggunaannya dalam ramuan makanan
perlu dibatasi. Untuk ikan sebaiknya
tidak lebih dari 3% sedangkan untuk udang dapat mencapai 15%.
h. Silase Ikan
Silase
adalah hasil olahan cair dari bahan baku
asal ikan atau limbahnya. Proses
pengolahannya dilakukan dengan memanfaatkan enzim-enzim yang terdapat dalam
tubuh ikan itu sendiri. Untuk membantu
mempercepat prosesnya serta untuk mencegah tumbuhnya bakteri dan cendawan ,
maka perlu ditambah asam, yaitu asam formiat (asam semut) dan asam propionate.
Bahan
cair yang bersifat asam itu dapat dicampur dengan dedak, tepung ketela pohon
atau tepung jagung. Perbandingan antara
silase dengan tepungnya adalah 1 : 1.
Setelah dicampur kemudian dikeringkan dan selanjutnya digunakan utnuk
campuran dalam ramuan makanan.
Pembuatan
silase tersebut dimulai dengan mengumpulkan bahan bakunya berupa ikan rucah dan
limbah produksi pengolahan. Setelah itu
dicuci bersih dan dicincang kecil.
Kemudian digiling dengan alat penggiling daging. Hasil gilingannya kemudian direndam dalam
larutan asam formiat 3% selama 24 jam.
Setelah itu diangkat dan diperas cairannya sampai tuntas.
Air
perasannya yang tercampur minyak ditampung kemudian minyak yang mengapung di
bagian atas disingkirkan. Cairan yang
telah bebas minyak itu kemudian dicampur lagi dengan ampasnya. Untuk mencegah tumbuhnya bakteri dan
cendawan, ditambahkan asam propionate sebanyak 1%. Dalam keadaan yang asam dengan pH 4,5 itu,
silase akan lebih tahan lama (paling tidak sampai 3 bulan)
Bahan
yang telah dicampuri asam itu kemudian diperam dalam suatu wadah yang tahan
asam (misalnya drum plastik). Diaduk
terus sebanyak 3 – 4 kali sehari selama
4 hari. Pada hari kelima biasanya bahan
bakunya telah hancur menjadi cairan, sehingga proses pembuatan silase ikan telah
selesai.
i. Arang Bulu dan Tepung Tulang
Arang
bulu anak ayam yang dihasilkan pada proses pembakaran bulu sebelum anak ayam
itu digiling tidak dibuang, tetapi dikumpulkan.
Nantinya dapat dimanfaatkan juga sebagai bahan campuran ramuan sebagai
sumber mineral. Jumlah penggunaannya hanya sedikit, tetapi untuk udang
diperlukan mineral yang lebih banyak daripada ikan.
Tepung
tulang, seperti halnya arang bulu, juga merupakan sumber mineral. Bahan baku
untuk membuatnya dapat berasal ari tulang sapi, kerbau, kambing, dan hewan-hewan ternak lainnya.
j. Tepung Bekicot
Daging
bekicot (siput darat) dapat dijadikan tepung untuk campuran makanan ikan. Untuk membuat tepung bekicot, dapat dilakukan
dengan mengeringkan daging bekicot mentah atau yang telah dimasak kemudian
digiling.
Untuk campuran makanan ternak,
jumlah penggunaan tepung bekicot dapat mencapai 5 – 15%. Penggunaan tepung bekicot dari bahan mentah
lebih rendah dibandingkan dengan bekicot yang sudah dimasak.
k. Tepung cacing Tanah
Cacing
tanah dapat diternakkan secara missal.
Hasil panennya dapat dikeringkan dan kemudian digiling menjadi tepung
dan gizinya dapat menggantikan tepung ikan.
Kandungan protein yang tinggi dengan asam-asam amino essensial yang
lengkap. Selain itu cacing tanah juga
mudah dicerna, sehingga mudah diserap oleh dinding usus pemakannya. Jumlah penggunaannya dalam ramuan dapat
berkisar antara 10 – 25%, tergantung pada jenis ikan yang kita beri makan.
l. Tepung Artemia
Tepung artemia dalam ransom makanan
ikan dapat menggantikan tepung ikan dan tepung kepala udang. Daya cernanya cukup tinggi, karena kulitnya
sangat tipis (kurang dari 1 mikron).
Kandungan proteinnya tinggi dengan kandungan lemak yang kaya akan asam-asam
lemak essensial.
m. Telur ayam dan Itik
Telur
ayam dan itik sering digunakan sebagai bahan baku pembuatan makanan untuk burayak ikan
danudangyang biasanya diberikan dalam bentuk segar atau setelah direbus.
n. Susu
Susu
juga sering digunakan sebagai bahan baku
pembuatan makanan burayak ikan dan udang.
Biasanya yang dipilih adalah tepung susu tak berlemaki (susu skim)
No
|
Nama Bahan Baku Hewani
|
Nilai Gizi
Bahan
|
|||||
Protein
|
Lemak
|
KH
|
Serat
|
Abu
|
Air
|
||
1.
|
Tepung Ikan
|
22,65
|
15,38
|
-
|
1,80
|
26,65
|
10,72
|
2.
|
Tepung
rebon
|
59,4
|
3.6
|
3,2
|
-
|
-
|
21,6
|
3.
|
Tepung benawa
|
23,38
|
25.33
|
0,06
|
11,82
|
31,41
|
25,43
|
4.
|
Tepung kepala udang
|
53,74
|
6,65
|
-
|
14,61
|
7,72
|
17,28
|
5.
|
Tepung anak ayam
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6.
|
Kepompong ulat sutra
|
46,74
|
29,75
|
-
|
8,89
|
4,86
|
9,76
|
7.
|
Ampas minyak hati ikan
|
25,08
|
56,75
|
-
|
-
|
6,60
|
12,06
|
8.
|
Tepung darah
|
71,45
|
0,42
|
13,12
|
7,95
|
5,45
|
5,19
|
9.
|
Silase ikan
|
18-20
|
1-2
|
-
|
-
|
4-6
|
70-75
|
10.
|
Arang bulu dan tepung tulang
|
25,54
|
3,80
|
-
|
1,80
|
61,60
|
5,52
|
11.
|
Tepung bekicot
|
54,29
|
4,18
|
30,45
|
-
|
-
|
7,01
|
12.
|
Tepung cacing tanah
|
72
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
13.
|
Tepung Artemia
|
42
|
20
|
-
|
-
|
-
|
-
|
14.
|
Telur ayam dan itik
|
12,8
|
11,5
|
0,7
|
-
|
-
|
74
|
15.
|
Susu
|
35,6
|
1,0
|
52,0
|
-
|
-
|
3,5
|
2. Bahan Baku Nabati
Bahan
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan ini banyak mengandlung karbohidrat dan
relatif rendah kandungan proteinnya kecuali jenis tanaman kacang-kacangan.
a. Dedak padi
Yang dipakai sebagai bahan baku
pakan ikan adalahdedak halus (katul) yaitu dedak dari kulit ari padi.
Dalam menggunakan dedak halus,
sebelumnya perlu dipilih yang telah benar-benar bersih dari segala
kotoran,misalnya hancuran sekam, pasir, batu kapur, tepung batu dan lain-lain. Selain itu dedak yang sudah tersimpan lama
(lebih dari 3 bulan) biasanya sudah bau tengik dan vitaminnya sudah rusak.
b. Dedak gandum
Dedak
gandum adalah hasil samping dari perusahaan pengolahan tepung terigu. Ada
dua macam dedak gandum, yaitu yang disebut “sheat pollard” dan “wheat
bran”. Yang biasa digunakan untuk bahan baku pakan ialah “wheat
pollard” yaitu dedak dari kulit ari gandum.
Dilihat
dari mutunya, dedak gandum lebih baik dari dedak padi karena kandungan
kandungan lemak yang rebih rendah dan protein serta vitamin yang lebih
tinggi. Dedak gandum dari perusahaan
pengolahan tepung terigu di Indonesia
mutunya cukup baik, karena gandumnya didatangkan dari Amerika Serikat, Kanada,
dan Australia
yang merupakan penghasil gandum terbaik dunia.
c. Jagung
Tepung
jagung dengan kandungan protein ± 90% banyak digunakan dalam pemberian pakan
ikan. Susunan zat makanan yang berasal
dari jagung hampir sama dengan bahan
yang lain, tetapi bahan jagung pada umumnya kekurangan akan kandungan asam
amino triptopan sehingga perlu campuran bahan yang lebih banyak mengandunga
asam amino tersebut. Jagung dapat
disimpan lama asalkan masih terdapat di dalammnya kulit jagung. Sifat tahan lama akan berkurang apabila
menyimpan dalam bentuk tepung.
Sebagai
bahan makanan ikan, jagung termasuk sukar dicerna, bahkan dapat menghambat
pertumbuhan walaupun tidak mengganngu kesehatan. Ikan yang diberi makan jagung produksinya dapat turun 50%
atau lebih.
d. Kacang kedelai
Tepung
kedelai merupakan bahan yang penting untuk menyusun ramuan pakan ikan, sebab
menpunyai nilai biologis tinggi dengan kandungan lisinnya. Kebutuhan ikan akan lisin sekitar 2% dari berat
makanan. Dalam pembuatan pakan
penggunaan tepung kedelai tidak kurang dari 10%.
Walaupun biji kedelai mengandung zat
yang dapat menghambat enzim tripsin, tapi kadarnya dapat dihilangkan dengan
proses pemasakan.
e. Ampas tahu
Dalam
penggunaannya, ampas tahu harus dikeringkan dan dijadikan tepung agar tidak
cepat busuk dan basi.
f. Cantel
Cantel
atau sorgum, warnanya bermacam-macam. Ada yang merah, putih,
kecoklatan dan sebagainya. Dan yang
lebih banyak digunakan adalah yang berwarna putih. Sebagai bahan baku pakan ikan, cantle harus dijadikan
tepung terlebih dahulu.
Pada
cantel terdapat zat tannin yang dapat menghambat pertumbuhan. Cantel yang berwarna kelam mengandungn tannin
lebih banyak daripaa yang berwarna pucat.
Untuk menghilangkan pengaruh tannin tersebut, dapat ditambahkan
metionin, atau dapat pula dengan penyosohan yang lebih baik, sehingga kulit
arinya terkelupas bersih.
g. Bungkil kelapa
Bungkil kelapa merupakan ampas dari
pembuatan minyak kelapa. Sebagai bahan
ramuan pakan ikan, jumlahnya dapat mencapai 20% dari seluruh campuran dimana
sebelumnya harus dijadikan tepung.
h. Bungkil kacang tanah
Bungkil
kacang tanah adalah ampas dari pembuatan minyak kacang. Sebelum digunakan
harus dikeringkan dulu dan dijadikan tepung.
Sebahan bahan pakan ikan, bungkil
kacang tanah dapat menyebabkan kurang vitamin dengan gejala keadaan sirip yang
tidak normal. Oleh karena itu penggunaan dalam
ramuan ikan harus dibatasi.
i. Tepung daun lamtoro
Daun
lamtoro (petai cina) juga dapat dijadikan ramuan untuk pakan ikan yang
sebelumnya ditepungkan dahulu.
Daun
lamtoro mengandung racun mimosin sehingga penggunaannya harus dibatasi.
j. Biji kapuk dan randu
Biji
kapuk atau randu juga dapat diambil minyaknya, dan ampasnya dapat digunakan
sebagai bahan baku
pakan. Tetapi karena biji kapuk
mengandung zat siklopropenoid yang bersifat racun bius, penggunaannya perlu
dibatasi hingga tidak lebih dari 5%.
k. Biji kapas
Biji kapas adalah ampas dari
pembuatan minyak biji kapas. Lemaknya termasuk bermu baik dengan
asam lemak essensial (asam linoleat, asam palmitat dan asam oleat). Biji kapas mengandung zat gosipol yang
bersift sebagai racun yang mengakibatkan kerusakan pada hati dan pendarahan
atau pembengkakan jarringan tubuh.
Sehingga sebelum digunakan barus dimasak terlebih dahulu.
l. Tepung daun turi
Tepung daun turi sering digunakan
untuk campuran pakan ikan-ikan herbivore.
Tepung daun turi mengandung vitamin dan mineral.
Penggunaan daun turi ditak boleh
terlalu banyak karena mengandung senyawa beracun antara lain zat asam biru
(HCN), lucein dan alkaloid-alkaloid lainnya.
Daun turi yang berbungan merah kadar racunnya lebih tinggi daripada yang
berbunga putih.
m. Tepung daun ketela pohon
Dalam
penggunaannya dipilih daun ketela pohon yang tidak mengandung HCN. Sebelum dicampur dibuat tepung terlebih
dahulu.
n. Isi perut besar hewan memamah biak
Hewan-hewan
ternak ymemamah biak seperti sapi, kerbau, kambing dan domba, isi perutnya juga
dapat digunakan untuk campuran pakan ikan.
Bahan tersebut dapat diperoleh dari rumah pemotongan ternak. Isi perut yang masih basah harus dikeringkan
dan digiling menjadi tepung.
Itulah
diantara bahan-bahan nabati yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku pakan buatan. Nilai gizi dari masing-masing bahan disajikan
pada Tabel 2 berikut :
No
|
Nama Bahan Baku Nabati
|
Nilai Gizi
Bahan
|
|||||
Protein
|
Lemak
|
KH
|
Serat
|
Abu
|
Air
|
||
1.
|
Dedak padi
|
11,35
|
12,15
|
28,62
|
24,36
|
10,5
|
10,15
|
2.
|
Dedak gandum
|
11,99
|
1,48
|
64,75
|
3,79
|
0,64
|
17,35
|
3.
|
Jagung
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
4.
|
Kacang kedelai
|
39,6
|
14,3
|
29,5
|
2,28
|
2,24
|
8,4
|
5.
|
Ampas tahu
|
23,55
|
5,54
|
26,92
|
16,53
|
17,03
|
10,43
|
6.
|
Cantel
|
13,0
|
2,05
|
47,85
|
13,5
|
12,6
|
10,64
|
7.
|
Bungkil kelapa
|
17,09
|
9,44
|
23,77
|
30,4
|
5,92
|
13,35
|
8.
|
Bungkil kacang tanah
|
47,9
|
10,9
|
25,0
|
3,6
|
4,8
|
7,8
|
9.
|
Tepung daun lamtoro
|
36,82
|
5,4
|
16,08
|
18,14
|
1,31
|
8,8
|
10.
|
Biji kapuk
|
27,5
|
5,6
|
18,6
|
25,3
|
7,3
|
16,1
|
11.
|
Biji kapas
|
19,4
|
19,5
|
-
|
-
|
-
|
-
|
12.
|
Tepung daun turi
|
27,54
|
4,73
|
21,30
|
14,01
|
20,45
|
11,97
|
13.
|
Tepung daun ketela pohon
|
34,21
|
4,6
|
14,69
|
-
|
-
|
0,12
|
14.
|
Isi perut hewan ternak
|
8,39
|
33,51
|
33,51
|
20,34
|
17,32
|
14,9
|
3. Bahan Tambahan
Bahan
tambahan terdiri dari vitamin, mineral, asam amino essensial, pelezat dan
a. Vitamin dan mineral
Vitamin
yang digunakan adalah vitamin dalam bentuk premix misalnya aquamix, Rajamix U,
Pfizer Premix A, Pfizer Premix B, Top mix, Rhodiamix 273 dan lain-lain. Selain mengandung vitamin, promix-premix
tersebut juga mengandung mineral, asam amino essensial bahkan antioksidan.
Bahan
tambahan yang merupakan premix mineral antara lain adalah mineral-mineral
B12. Mineral yang dikandungnya adalah :
tepung tulang, kalsium karbonat, besi, sulfat, mangan sulfat, kalium yodida,
tembaga sulfat dan seng oksida. Selain
itu juga mengandung vitamin B12 (sianokolobalamin).
Penggunaan
premix vitamin dan mineral dalam ramuan pakan ikan cukup 1 – 2% saja, tetapi
untuk pakan udang, jumlahnya dapat sekitar 10 – 15%, hal itu disebabkan udang
sering moulting yang membutuhkan banyak mineral.
b. Garam dapur
Garam
dapur (NaCl) seringkali digunakan sebagai bahan tambahan ramuan pakan dengan
jumlah sekitar 2%. Selain berfungsi
sebagai bahan penyedap, garam dapur juga dapat untuk mencegah terjadinya proses
pencucian zat-zat lainnya yang terdapat dalam ramuakan pakan ikan pada waktu
tenggelam dalam air.
c. Bahan perekat
Beberapa
bahan yang berfungsi sebagai perekat antara lain adalah : agar-agar, selatin,
tepung kanji, tepung terigu, tepung sagu dan lain-lain. Bahan perekat itu akan menjadi lebih penting
untuk pakan udang, sebab pakan udang harus mempunyai ketahanan yang tinggi
untuk tidak cepat hancur dalam air.
Walaupun
agar-agar merupakan bahan perekat yang cukup baik, namun yang lebih banyak
digunakan adalah tepung kanji yang apabila dilarutkan dalam air panas akan
menghasilkan larutan kental yang lekat.
Jumlah penggunaan bahan perekat ini dapat mencapai 10%.
d. Antioksidan
Antioksidan
adalah zat antitengik. Apabila pakan
disimpan dalam waktu yang cukup lama, akan berbau tengik terlebih bila berkada lemak
tinggi. Hal tersebut disebabkan
terjadinya proses oksidasi lemak. Pakan
yang berbau tengik tersebut mutunya akan rusak dan ikan pun tidak suka
memakannya.
Untuk
mengatasi proses oksidasi tersebut, dapat ditambahkan bahan antioksidan antara
lain: fenol, vitamin E, vitamin C, etoksikuin (1,2 dihydro-6-etoxy- 2,2,4
trimethyl-quinoline), BHT (Butylated hydroxytuluene), dan BHA (Butylated
hydroxyanisole). Jumlah penggunaannya
dalam ramuan pakan ikan adalah sebagai berikut :
-
Etoksikuin 150
ppm
-
BHT 200
ppm
-
BHA 200
ppm
e. Ragi dan ampas bir
Ragi
adalah sejenis cendawan yang dapat mengubah karbohidrat menjadi alcohol dan CO2
. Ada beberapa
jenis ragi yaitu : ragi tape, ragi roti dan ragi bir yang secara umum
mengandung zat gizi sebagai berikut : Protein, 59,2%, karbohidrat 38,93%, Abu
4,95% dan air 6,12%. Selain itu ragi juga mengandung vitamin terutama vitamin
B.
Dedak
apabila diperam dengan ragi tape akan meningkat kadar proteinnya walaupun kadar
karbohidratnya turun.
Selain
penggunaan ragi untuk meragikan bekatul (dedak), ampas bir (yang juga
mengandung ragi) dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan pakan.
Ampas bir yang merupakan limbah dari
pabrik bir itu, ternyata banyak mengandung protein (25,9%) dan juga kaya
vitamin B, tapi mengandung serat kasar yang tinggi (sampai 15%). Untuk ampas
bir basah, jumlahnya berkisar antara 3-6% sedangkan untuk ampas bir kering
dapat mencapai 10%.
|
Komposisi bahan dalam
pakan buatan disusun berdasarkan kebutuhan zat gizi setiap jenis ikan maupun
udang. Komposisi ini disebut formulasi
pakan. Formulasi yang baik berarti
mengandung semua zat gizi yang diperlukan ikan dan secara ekonomis murah serta
mudah diperoleh sehingga dapat memberikan keuntungan.
Penyusunan formulasi pakan terutama memperhatikan penghitungan nilai
kandungan protein karena zat gizi ini merupakan komponen utama untuk
pertumbuhan tubuh ikan. Setelah
diketahui kandungan protein dari pakan yang akan dibuat, maka langkah
selanjutnya adalah penghitungan untuk komponen zat-zat gizi lainnya.
Terdapat berbagai metode untuk menyusun formulasi pakan, tetapi yang paling
umum dan mudah dilakukan adalah : Metode coba-coba, metode empat persegi
pearson, metode persamaan aljabar, dan metode lembaran kerja (worksheet). Dalam modul ini diberikan dua contoh metode
perhitungan yaitu metode empat persegi pearson dan metode persamaan aljabar.
Jual produk-produk perikanan al : Artemia, spirulina, ovaprim, probiotik, pakan flake dll. untuk info dan pemesanan silahkan hub 0812 284 1280
BalasHapushttps://tajenonline.live/manfaat-kotoran-ayam-bangkok-yang-harus-kalian-ketahui
BalasHapusManfaat Kotoran Ayam Bangkok Yang Harus Kalian Ketahui Ternyata mempunyai berbagai manfaatnya. Apa-apa saja sih manfaat kotoran ayam bangkok ? Versi nya tajen online kali ini.
Info lengkap yuk kunjungi kontak Whatsapp & Telegram : 0812-2222-995.